Sudah
terlalu sering berlaku tidak adil ke diri sendiri.
Caraku menghargai diri sendiri adalah dengan ada atau tidaknya seseorang spesial yang kumiliki.
Maka wajar, jika ada pertanyaan terkait status hubungan sering membuatku merasa kesal.
Hello, I'm making a good relationship with myself. Is that wrong?
Jahat kalian yang menilai harga diri seseorang karena status pernikahannya.
Termasuk aku yang pernah jahat menghakimi diri sendiri karena sulit sekali punya pacar di usia 25 tahun ke atas.
Maka Gif,
berjanjilah hari ini, berubahlah untuk bisa menghargai diri dengan cara yang
berbeda.
Kamu
berharga meski belum punya seseorang yang mendampingi.
Kamu
berharga meski belum punya tabungan yang mumpuni untuk menikah.
Kamu
berharga meski masih harus berjuang membesarkan studio yang dirimu impikan.
Kamu
berharga meski baru menemukan diri di usia 26 tahun.
Kamu
berharga meski mudah menangis, halus perasaan, mudah sedih, mudah baper; meski kamu tutupi itu semua dengan hal yang orang sangka bahwa kamu ceria dan baik-baik saja.
Kenapa sih
kamu lupa kalau kamu itu pembuka jalan orang-orang di sekitarmu?
Kenapa sih
kamu lupa kalau kamu itu si pembangun awareness orang-orang karena kamu udah
yang duluan merasakan pahit?
Kenapa sih
kamu lupa kalau kamu yang diimpikan sepasang suami istri yang sudah berjuang
selama 2 tahun promil?
Kenapa sih
kamu lupa kalau di balik akronim nama sebuah perusahaan adalah doa bahwa kamu
adalah seseorang yang mandiri? Seseorang yang dinisbatkan jadi pembawa berkah
buat sekitar seperti sebuah perusahaan yang punya visi misi, jadi jalan rezeki orang
lain melalui lapangan pekerjaan yang ditawarkannya.
Kenapa sih
kamu lupa kalau nama studio impianmu pun artinya "Kemakmuran"? Doa
baik, melalui dirimu dan kecerdasanmu, ada kemakmuran yang diharapkan untuk diri
sendiri dan orang sekitar.
Kemakmuran; bukan cuma uang, tapi kebaikan yang mengalir, keberkahan.
Jadi
berhenti untuk sedih dan takut gak bakal laku.
Lupakan saja yang berkata "Jangan terlalu pintar nanti lelaki rendah diri untuk dekat denganmu", "Jangan terlalu serius banget sama hidupmu".
MAAF AKU JUGA GA MAU SAMA YANG RENDAH DIRI!
DAN AKU SERIUS SERTA MANDIRI KARENA GAK MAU PUNYA HIDUP SEPERTI KAMU! KAMU YANG NGATAIN HIDUP AKU TERLALU SERIUS!
Kamu putuskan hubungan yang tak sehat dengan manusia sakit seperti ini yang senang mengurusi urusan orang lain tapi lupa melihat dirinya di kaca yang sangat lebar bahwa: KAMU GA LEBIH BAIK DARI AKU (TITIK).
Ketika ada orang yang jauh lebih hebat dari kamu justru berkata, "Ngapain sih insecure? Udah banyak lho yang lu lakukan di hidup lu". Betapa rendah hatinya, betapa semakin berisi isi kepala seseorang, semakin berilmu, semakin rendah hatinya, menilai manusia karena nilai baik yang dianut, bukan statusnya.
Jadi apalagi
yang bikin marah? Apalagi yang bikin kesal? Apalagi yang bikin merasa
terdzolimi?
Puk-puk,
sini dipeluk dulu ya.
Kamu mungkin belum kaya, tapi tidak jadi beban orang tua.
Kamu mungkin tidak secantik bintang film, tapi punya kemudahan untuk merawat diri.
Kamu mungkin tidak selangsing model, tapi hey, kamu sehat! gak kurang suatu apapun. Semua sehat, bisa melakukan banyak hal.
Kamu mungkin belum jadi sosok yang namanya terpajang di majalah sebagai "An Inspiring Person", hey tapi banyak banget orang yang dukung dan sayang sama kamu.
you are
better today.
Coba deh
dilihat lagi ke belakang :
Kamu pernah
juara english story telling, 2 kali.
Kamu pernah
juara olimpiade tingkat kabupaten.
Kamu pernah
bikin script drama yang bikin satu kelas rame dan kelompokmu dapet nilai paling
bagus.
Kamu pernah
selalu 10 besar selama SMA.
Kamu pernah
kuat berjuang tes PTN sana sini, gagal sampai 5x, berakhir lulus di 2
universitas sekaligus dan tanpa les bimbel mahal, kamu belajar sendiri.
Kamu pernah
menganggur setahun, tapi coba deh diingat lagi, kamu malah jadi belajar bahasa
inggris dan 3D modelling lebih intensif.
Kamu sudah 5
tahun bekerja dan selama 5 tahun bisa merasakan 3 posisi berbeda.
Kamu dikirim
belajar SAP ke Australia, dan merasakan segala privilledge disana.
Kamu hari
ini jadi salah satu senior, dihargai, dihormati.
...dan kamu
hari ini gagah berani merilis studio desain, meski masih online-based.
....dan kamu
hari ini gagah berani mencoba peruntungan untuk menuntut ilmu di jenjang yang
lebih tinggi.
....dan kamu
hari ini adalah yang pernah menerjang badai, dibantu Allah untuk melewati
banyak proses pahit, dan itu justru membuatmu jadi orang yang lebih dewasa
dibanding sekitar.
Jadi, masih
sedih?
Jangan ya,
kamu berharga.
Buat yang
gak bisa menghargai kamu, mungkin level pertemanan kamu bukan sama dia.
Tinggalkan aja, secukupnya.
Yang jahat sama kamu dibuang aja, gak layak dapat atensi kamu barang satu detik sekalipun.
PR kamu
sekarang, bangun studiomu, berbahagialah dengan prosesnya. Karena meski mungkin
kamu hanya staf biasa hari ini, kamu sudah satu langkah lebih maju untuk
membuat pondasi sebuah impian.
Ingat,
seorang konsultan IT bergaji dua digit, sudah S2 dan sudah berkeliling
dunia pernah bilang padamu "aku pengen seumuran kamu udah punya bisnis
sendiri, pas seumuran kamu aku terlalu mengkhawatirkan lulus MBA atau
gak".
Sehingga,
meski studio ini baru lahir, jika dia anak bayi masih samar menatap mata si
Ibu, studio ini ternyata juga jadi mimpi buat orang yang bahkan pekerjaannya
terlihat sangat mewah.
Tapi kamu
dan studio kecilmu punya apa yang dia tidak punya :
KEBEBASAN MEMILIH.
Memilih
membangun dari nol, tumbuh dengan prosesnya, dan kelak memetik apa yang sudah
ditanam sendiri.
Mari menjadi
kuat lagi esok hari. ❤️
Langit dan samudera itu luas, tidak mengapa jika arus yang kau pilih berbeda. |
Comments
Post a Comment